Segelintir Kehidupan Pejuang Pangan: 2014

Total Tayangan Halaman

Rabu, 02 Juli 2014

Jutaan 'Kebetulan' yang Indah

Saat ini tepat dua tahun tiga minggu sejak gua diterima secara resmi menjadi mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB. Tidak menyangka waktu bergulir begitu cepat. Kalau diingat kembali waktu itu adalah masa paling bahagia yang pernah gua alami. Sejujurnya gua ga pernah punya niat untuk masuk ke jurusan ini. Kalau gua kilas balik dari kecil gua ga pernah punya cita-cita yang jelas, yang gua tahu gua ga pengen jadi dokter dan segala macam yang ada hubungannya dengan kedokteran. Bahkan ketika gua SMA, gua masih belum bisa menentukan jalan hidup gua arahnya kemana. Waktu itu yang pasti prinsip gua adalah no medical no technical. Sampai saat kelas XII, dimana orang2 udah pada sibuk mikirin strategi buat kuliah, sedangkan gua belum mikirin apa-apa, yang ada gua malah jadi setan buat temen2 gua. Sebagian orang pada sibuk mikirin bimbel, sedangkan yang gua lakukan sibuk mempengaruhi temen2 gua biar ga bimbel.. haha.. jahat emang. Gua selalu bilang "ngapain kalian bimbel toh nanti kalian ujian sendiri, paling nyesel kalo kalian lulus undangan". Setelah gua sadari kata-kata gua ini adalah kata-kata paling brengsek yang pernah ada. Buat orang kaya gua yang untung2an bisa lolos lewat SNMPTN undangan yang kalo lewat tes pasti ga lolos karena ga pernah punya persiapan, setelah melihat perjuangan teman2 gua yang dengan penuh tekad buat ikut ujian tulis baik lewat SNMPTN ataupun mandiri dan denger cerita2 mereka bagaimana tegang dan penuh tekanannya hidup mereka saat itu, gua baru nyesel pernah ngomong kaya gitu.

Kamis, 26 Juni 2014

Epik dibalik film "You Are The Apple Of My Eye"

Ini mungkin udah jadi kesekian kalinya gua nonton film "You Are The Apple Of My Eye". Ga ngerti kenapa ini film ga pernah ngebosenin buat ditonton dan selalu berhasil bikin gua tergugah pada tiap part di filmnya....

Menurut gua ini adalah film dengan ending yang unpredictable banget. Tapi ini juga jadi ending paling rasional yang ada...

Kebanyakan film romance, akan berakhir dengan tragis atau happy ending dimana tokoh utamanya dapat ditebak bakal jadian dan hidup bahagia... Tapi ini beda... Dimulai dari pertengkaran kecil, rela berkorban dihukum buat seseorang, lu mulai deket sama dia, belajar bareng, makan bareng, foto bareng, pergi jalan bareng, bikin janji sama-sama, menghabiskan waktu bareng, saling mengkhawatirkan, nangis bahkan ketika melihat bulan yang sama.... tapi pada akhirnya lu ga bisa bersama orang itu... namun apa... kisah itu tetap berjalan dan berakhir dengan indah meski si tokoh utamanya ga harus hidup bersama.


Kamis, 05 Juni 2014

Kisah Para Penyamun

Tanpa terasa kini ku berada di ujung perjumpaan ini, ternyata setahun bersama memberi arti tersendiri bagiku. Lebih dari sekedar tempat untuk bersinggah, lebih dari sekedar tempat berlindung dari derasnya badai, suka dan duka pernah kita lalui bersama dan kalian lebih dari sekedar teman, lebih dari sekedar sahabat, lebih dari sekedar keluarga......

Bila kuingat lagi satu setengah tahun silam, ketika kita mulai saling mengenal melalui acara GARFIELD, ketika itu kita masih canggung satu sama lain hingga kita mulai sok akrab. Hingga suatu ketika, kegelapan mulai menyerang.... (read: Zein) mengajak untuk memulai kehidupan baru meninggalkan ASRAMA dengan mencari kontrakan bersama.... Berawal dari sifat malasku untuk mencari tempat tinggal baru, maka kuterima usulan ini... Disinilah aku mulai mengenal para penyamun-penyamun ini....




Zein aka Adun
Pencetus dari berdirinya sarang penyamun ini, namun dia salah satu yang berkhianat dan kembali di saat yang tidak diinginkan..haha.. Meski bayangan kegelapan ini tidak intens bersama kami, tapi ia banyak memberi arti di kehidupanku. Ya, dialah yang menjebakku dalam sarang nista ini, tapi tanpa kusadari dia pula yang membuatku mengenal dan merasakan indahnya kebersamaan ini. Pada awalnya kurasa dia yang akan mampu membuat kami bertahan, namun.... Meski begitu kau tetap pemimpin kami wahai bapak ketua angkatan










Tyo
Orang kedua yang lahir di sarang penyamun. Dia juga tak mungkin kulupakan, bagaimana tidak, setahun bersama kuhabiskan tiap malamku bersamanya... haha... Kalau aku putar balik waktu, saat itu aku terbilang tanpa sadar terbawa arus hingga harus menjadi roommatenya haha.... Meski orangnya berantakan, urakan, mulut tidak pernah disekolahin ceplas-ceplos dengan membabi buta, tapi ia orangnya amat kreatif dan supel serta cepat menangkap informasi dan merekamnya. Dibalik sifatnya yang kadang bikin jengkel tapi ia juga sumber inspirasi kami... Meski sering bermuka dua dengan mengaku tidak pernah belajar padahal ia selalu belajar dan bersembunyi dari kami, tapi ia sumber informasi terupdate yang ada di kontrakan. Hal apapun dari yang penting sampai amat tidak penting apalagi mengenai artis hollywood dan trend fashion, dialah ahlinya... Meski hingga akhir masih nyebelin, tapi dari rasa sebel itulah aku mengerti arti bahwa kita sudah layaknya suatu keluarga... 

Aufar aka Upay
Dia adalah  salah satu penyamun yang bukan kukenal dari GARFIELD, tapi aku mengenalnya jauh sebelumnya yaitu di kelas TPB. Kalau boleh jujur awalnya aku tidak begitu akrab dengan dia dan merasa kami tidak cocok dari segi pemikiran, tapi seiring berjalannya waktu, ia adalah salah satu sahabat terbaik yang pernah kukenal. Banyak sekali kenangan yang terukir. Keahliannya dalam bermusik menjadi pengisi kekosongan jiwa kami. Ia satu-satunya penyamun yang pernah mengajakku berkunjung ke rumah. Banyak arti kehidupan yang kudapat darinya, bagaimana kita bersikap, bagaimana berbakti kepada orang tua, bagaimana menjadi kakak yang baik, menjadi teman yang selalu percaya dan membantu temannya dan masih banyak lagi. Dia juga menjadi acuanku untuk berprestasi. Meski sering pundung dan ngambek tanpa penjelasan, namun secara kesuluruhan dia adalah sahabat yang baik bagiku.


Gilang
Nah, bapak komti kita yang satu ini, awalnya menjadi rebutan semua penghuni kontrakan, karena dari tampangnya kita pikir dia yang paling rajin baik belajar maupun dalam hal bersih2, namun kenyataannya....... Dia selalu menjadi yang terakhir dalam mengerjakan tugas dan diburu deadline, kamar tidak pernah dibersihkan, kalau habis makan semuanya digeletakin, untung aja ada sekretaris pribadinya yang selalu datang ke kontrakan buat bantu beres2, bantu masak, bantu jahit, bantu pijit, bantu apapun yang perlu dibantu. Tapi kalau dipikir2, semenjak mulai mengenal sang sekretaris, bapak komti jarang bergaul dengan kita, dia selalu balik paling terakhir dan selalu ditengah malam, meski begitu dia juga menjadi panutanku dalam bersikap karena kedewasaan dan ketegasannya dalam mengambil keputusan.





Hamzah
Hamzah, satu-satunya penyamun yang tersesat dari biduk kapalnya. Dia sudah kami anggap menjadi anakITP ke-133. Dia lebih banyak tahu tentang anak ITP dibanding dengan diriku sendiri. Hidupnya yang sederhana tapi amat bersahaja.   Biasanya dia menemani kami menghabiskan malam dengan mengalunkan musik dari keyboard-nya. Dia juga menjadi wadah pelampiasan kami ketika stress, meski demikian dia tidak pernah marah.Tak pernah ada pertengkaran atau dendam darinya kecuali suatu kali.... Kalau diperhatikan dia adalah orang paling sehati denganku karena jalan pikiran dan perasaan kami selalu sama kecuali dalam memilih pasangan hidup.. haha.. Dia selalu membantu setiap kami butuh bantuan,dia tidak merepotkan orang lain kecuali ketika ia sakit. Ketenangan dan ketelatenannya juga menjadi teladan bagiku.



Adan
Orang terakhir yang hadir di kontrakan ini... Andai dia tahu, dia mendapat kamar terkecil karenaku, pasti dia akan berteriak dan memakiku. Meski mulut dan pikirannya kotor, namun dia adalah penghuni yang paling rajin kalau bicara masalah kebersihan. Dialah yang selalu menjaga kontrakan yang busuk ini masih bisa layak untuk dihuni. Dialah sumber kegaduhan di tiap malam. Dan kalau pagi tiba sudah menjadi kebiasaan untuknya mencari keributan denganku. Dengan memulai perdebatan tidak jelas dan dapat  dipastikan akan berakhir dengan jurus pamungkasnya "yang penting gua ganteng" atau "tuhan memang adil" atau "aduh, gantengnya gua" atau "cermin ga penah boong" dan akhirnya membuatku tak bisa berkata apa-apa. Meski ia tidak pernah sadar kalau aku memang lebih tampan darinya tapi kuakui dia orang yang baik, sangat malah. Meski di luar banyak orang yang menganggap ia bersikap buruk, namun banyak kebaikan yang kurasakan darinya, itulah kenapa dia sudah halnya sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Dia orang yang sangat keren apalagi dalam hal berpikir meski kadang bacot doang. Ide-idenya selalu fresh dan visi ke depan darinya yang tak pernah terpikir untuk orang sepertiku serta keingintahuannya yang tinggi dan kemampuan menyerap informasi yang baik. Banyak hal yang kudapat darinya mulai dari menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, orang yang selalu profesional, bisa terlihat busuk di luar padahal sesungguhnya rajin dan pengembang bisnis yang baik. Meski terkesan urakan ala preman pasar tapi tak perlu diragukan masalah kesetian dan keseriusan dalam menjalin hubungan. Tapi satu hal yang juga selalu kuingat darinya, meski selalu berusaha terlihat sangat dewasa, namun ketika di depan orang tuanya, ia menjadi anak yang patuh dan dekat dengan keluarga.


Ternyata mengenal orang-orang ini memberi warna tersendiri di kehidupanku. Banyak sekali hal positif yang kurasakan bersama mereka. Aku menjadi lebih banyak belajar dari mereka. Pembelajaran yang tak akan pernah kudapat di perkuliahan yaitu belajar artinya kehidupan dan arti dari persahabatan dan kekeluargaan.
Kini ku menyadari, hidupku hanya biasa-biasa saja kalau aku tak pernah mengenal kalian. Terimakasih teman, terimakasih sahabat, terimakasih kakak dan adikku, meski kita tidak tinggal bersama lagi, kisah kita akan selalu ku bawa bersama.