Setahun Sudah

Sungguh jalan waktu itu benar-benar takkan pernah bisa dihentikan. 

Hari ini jadi teringat kisah setahun yang lalu. 

Setahun yang lalu, saya masih anak ingusan yang tidak pernah menyadari betapa sempitnya waktu yang diberikan kepada diri kita untuk memperbaiki diri di alam nan fana ini. 

Setahun yang lalu, saya hanya seonggok debu di antara jutaan kotoran dan sampah yang mengelilingi saya. 

Setahun yang lalu saya tidak pernah menatap ke arah depan bahkan belakang, saya hanya memperhatikan yang ada di samping saya. 

Setahun yang lalu saya buta, buta terhadap masa depan. 

Setahun yang lalu saya tuli, tuli akan nasihat dan petuah hidup yang sesungguhnya memberikan jalan yang benar.

Setahun yang lalu saya bodoh, begitu bodohnya sampai saya tak tahu siapa saya sebenarnya, dan untuk apa saya diciptakan

Setahun yang lalu saya lumpuh, lumpuh hingga tak mampu menggapai dan melangkah bahkan sekedar menerawang masa lalu  dan masa tua saya.

Setahun yang lalu saya tersesat dan tak tau arah jalan pulang. Bukan... bukan tak tau arah pulang, tapi tak tau kemana arah dan tujuan itu... Bahkan saya tak menyadari saya sedang tersesat

Baru saja rasanya masa-masa itu hadir bersama saya, tanpa disadari saya sudah berdiri disini dalam hamparan luas tepat digaris batas masa lalu nan kelam dan masa indah yang akan datang.

Setahun nan lalu pula, saya tak tahu akan adanya hari ini,

Kini pun saya tak tahu apakah ada setahun yang lalu bagi saya di satu tahun mendatang...

Kalaupun ada, apakah saya akan masih menulis ini..

Apakah saya akan tetap sama seperti setahun yang lalu???

Jangankan untuk tahu, mengingat setahun yang lalu di setahun yang akan datang saja belum tentu terjadi..

Sungguh TUHAN itu MAHA KUASA...

Tanpa kita sadari kita ini ini memanglah sampah, kotoran, debu, buta tuli, lumpuh, bodoh dan tersesat.