Segelintir Kehidupan Pejuang Pangan: Mutiara Ilmu Teknologi Pangan (part 1)

Total Tayangan Halaman

Minggu, 07 Agustus 2016

Mutiara Ilmu Teknologi Pangan (part 1)

Sudah sekian lama sejak pos terakhir saya di blog ini. Saat ini telah 4 tahun lebih 1 bulan sejak saya diterima menjadi mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB. Ya.. saya sudah sekian lamanya berada disini, dari awalnya yang masih penuh keraguan hingga saat ini saya kembali ragu. Ragu bagaimana saya bisa melepaskan masa-masa indah yang telah saya rasakan disini dan ragu bagaimana nantinya saya mempertangung jawabkan keberadan saya selama ini di kampus rakyat ini. Apakah saya akan dapat mnjadi salah seorang yang mengembalikan segala yang saya terima dengan jalan pengabdian kepada rakyat dan negara atau hanya sekedar penyandang gelar sarjana semata. Keraguan ini semakin nyata saya rasakan.

Hahahaha epik memang, saya membuat akun ini untuk dapat membagi kisah dan perjalanan saya selama menjadi mahasiswa teknologi pangan, namun sungguh ironi saya tidak mampu mengembangkannya selama saya mengecap pendidikan dari masa ke masa. Saya justru baru dapat menulis kembali saat ini setelah tidak ada lagi kuliah yang saya temui. Kini tinggallah saya membuktikan ilmu yang telah saya daoat selama ini melalui penelitian tugas akhir saya dan wujud nyatanya dalam kehidupan saya.

Lalu dimanakah saya selama 2 tahun terakhir ini? Saya tidak kemana-mana. Saya hanyalah mahasiswa biasa dengan kemampuan biasa dan sungguh tidak banyak yang dapat saya banggakan. Lalu kenapa saya seolah menghilang ditelan bumi dan tidak pernah mengepos sesutau di blog? Yah karena terlalu biasanya saya sebagai mahasiswa teknologi pangan, saya hanya sibuk berkutat dengan maslaah tugas, kuliah dan beberapa kegiatan kampus lainnya . Sesekali sibuk pergi bermain dan menghilangkan penat kuliah bersama teman-teman, yang tak jauh-jauh tentunya teman sedepartemen ITP.


Setelah disadari memang tidak banyak yang bisa saya banggakan. Program studi saya memanglah program studi dengan akreditasi terbaik di Indonesia menurut Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Teman-teman saya memanglah kumpulan anak-anak terbaik dari seluruh penjuru negeri ini.Saya memiliki teman yang mampu menjadi salah satu mahasiswa berprestasi di IPB, saya memiliki banyak teman-teman yang memperoleh penghargaan di berbagai perlombaan, saya memiliki teman-teman yang memiliki kemampuan memimpin dan bentuk kemampuan lainnya, dan tentu banyak pula yang telah mengabdikan diri turun ke masyarakat. Sedangkan saya bukanlah apa-apa.

Ketika saya menulis ini, saya sedang menyelesaikan penelitian tugas akhir saya. Tiba-tiba saja merasakan hal tersebut. Keraguan akan masa depan dan kiprah saya nantinya. Meski sedikit menyesal akan diri saya sendiri karena tidak banyak hal yang dapat saya lakukan selama berkuliah, namun saya bersyukur, paling tidak saya pernah menjadi bagian dari kumpulan hebat orang-orang hebat di program studi yang super hebat ini. Jadi kali ini paling tidak saya dapat membagikan kisah selama dua tahun terakhir saya.

Yap, saya memang telah berkisah mengenai 2 tahun pertama saya berkuliah, namun itu bukanlah bagian serunya. (Hahaha maaf ya, saya justru belum sempat mengepos bagian terserunya). Tahun pertama atau dahulu bernama TPB (Tingkat Persiapan Bersama) mungkin unik karena awal saya menjadi mahasiswa dengan keunikan menjadi anak asrama tentunya, namun saat itu kuliah hanya terasa layaknya SMA kelas 4 bagi saya. Tahun kedua adalah awal saya masuk ke departemen dan benar saja keseruan itu mulai muncul, namun tidak sepenuhnya karena kuliah saya saat itu masih belum terlalu menggambarkan mahasiswa teknologi pangan. Justru ditahun ketiga dan keempat barulah mimpi menjadi seorang food technologist itu mulai makin jelas tergambar.

Saya mulai dengan mata kuliah di ITP. Semester tiga saya mulai berkenalan dengan Kimia Pangan dan Biokimia Pangan Dasar. Ini merupakan dua ilmu yang menjadi dasar dari semua mata kuliah lainnya. Oh ya sebelum melangkah lebih jauh, kami sebagai mahasiswa ITP juga mendapat mata kuliah intra-departemen yaitu mata kuliah dari departemen lainnya yang nantinya menunjang kuliah inter-departemen. Kuliah intra-departemen tersebut antara lain yaitu mikrobiologi dasar (dasar untuk mikrobiologi pangan); penerapan komputer, metode statistika dan dasar-dasar komunikasi (ilmu yang menunjang dan sebagai tools untuk mata kuliah lainnya); kemudian berbagai bentuk ilmu kimia seperti kimia organik, kimia fisik dan kimia analitik yang menunjang dasar kimia pangan. Kimia pangan tentu saja sesuai namanya membahas mengenai prinsip-prinsip kimiawi pada bahan pangan baik makro (karbohidrat, protein, lemak) maupun mikro (vitamin, mineral dll) termasuk mencakup struktiur dan rekasinya terlibat selama pengolahan, penanganan maupun penyimpanan. 

Lalu ada biokimia pangan dasar, sesuai namanya bio dan kimia yaitu menghubungkan fungsi kimia dengan reaksi biologi dan bioenergetika. Tentu saja yang ditunggu-tunggu yaitu praktikum yang tentunya dilakukan di laboratorium dengan mata kuliah sendiri yaitu PKBP. Bagi anak teknologi pangan ingusan saat itu, PKBP sangatlah menarik dan tentunya menimbulkan banyak keingin tahuan dalam benak saya. Oh ya ditambah lagi satu mata kuliah dasar yang paling membangkitkan minat saya yaitu pengantar teknologi pangan (setelah saya pikir-pikir kembali ini adalah mata kuliah yang meringkas 3 tahun mata kuliah berikutnya) yang membahas teknik dan teknologi serta fenomena yang terjadi, unit proses serta kontribusinya dalam penyediaan pangan yang berkualitas dan sehat.

Ilmu dasar yang saya dapat kemudian yaitu Mikrobiologi Pangan yang membahas tentang pertumbuhan mikroba, faktor-faktor yang mempengaruhi dan prinsip perhitungannya. Mikroba memang dapat merusak berbagai bahan pangan, namun apabila dikendalikan dengan baik maka mikroba dapat menguntungkan. Oleh karena itu ilmu ini tentu saja menjadi sangat penting. Pada mata kuliah praktikumnya di semester 5, kita mempraktekkan teknik umum dan standar uji mikrobiologi, pengawetan kultur, metode penghitungan mikroorganisme, analisis sanitasi, patogen dan yang terakhir yaitu fermentasi pangan tradisional. Pada materi terakhir kita diajak membuat tempe, acar dan lainnya. Haha ini terkadang menjadi sarkastik yang sering dibahas yaitu untuk membuat tempe saja kami harus kuliah hingga 5 semester, namun tentu saja yang penting disini bukan hanya bagaimana membuat tempenya namun bagaimana mengontrol mikroorganisme supaya mendapat produk yang sesuai namun aman dikonsumsi.

Secara tidak langsung keempat ilmu dasar tadi adalah gambaran mengenai keseluruhan kuliah di ITP karena menjadi empat bidang utama yaitu Kimia Pangan, Biokimia Pangan, Mikrobiologi Pangan dan Rekayasa Proses, namun untuk dapat mempelajari secara utuh maka mata diperlukan kuliah berikutnya yang akan mengupas lebih dalam lagi. Sekian dulu gambaran singkat mutiara-mutiara ilmu yang saya dapat, berikutnya akan saya lanjutkan kembali... Tapi jujur saja mengingat kembali mata-mata kuliah tersebut dan menuangkannya melalui tulisan ini terasa lebih menyenangkan daripada mengolah data penelitian saya hahahaha.

Bila kembali ke topik awal saya sebelumnya mengenai bagaimana saya menjalani hidup di ITP IPB ini meang dirasa sangat menyedihkan. Namun di detik-detik terakhir saya menulis kisah ini, saya kemudian tersadar, justru dengan hal-hal biasa yang saya lakukan mungkin menjadikan saya istimewa. Di antara teman-teman saya yang istimewa saya hanya mahasiswa biasa, bukankah istimewa??? Ya, ini adalah sedikit yang saya dapat petik bahwa setiap orang itu istimewa, tergantung dari bagaimna kita memandang keistimewaan tersebut. Bahkan orang yang merasa tidak istimewa sekalipun ternyata istimewa. Kita tidak akan pernah mencapai kebahagiaan apabila kita selalu memandang diri kita dari sisi yang selalu buruk. Untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki adalah dengan senantiasa bersyukur atas apa yang kita peroleh.


1 komentar:

  1. Mgm casino review - DrMCD
    Mgm 부천 출장마사지 casino review – An overview of the site's 천안 출장샵 usability, features, 원주 출장마사지 bonuses, banking methods, 동해 출장마사지 and 삼척 출장안마 mobile compatibility. Rating: 4.2 · ‎Review by Dr

    BalasHapus