Alhasil saya memaksakan diri untuk tidur meski dalam keadaan yang tidak memadai disertai gerak harmoni sederhana antara saya, kasur, guling, bantal dan selimut untuk saling berganti posisi. Keesokan harinya, tanpa saya sadari seharusnya adalah hari Selasa, dan itu artinya..... jadwal saya untuk mata kuliah olah raga. Ketika saya tengok jam di HP ternyata telah menunjukkan pukul 05.45. Sedangkan kuliah dimulai pukul 06.00. Jujur saja ini menekan batin saya, haruskah saya pergi olahraga atau cukup kembali tidur sekalian mengembalikan keadaan perut seperti sedia kala. Namun, untuk sekali lagi saya baru mengingat ini adalah kuliah terakhir dan berarti ini adalah jadwal pengambilan nilai fisik. Kalau saya tidak hadir, maka saya tidak akan mendapat nilai dan artinya saya harus mengulang mata kuliah ini tahun depan. Tapi kalau saya pergi, apakah saya sanggup untuk mendapat tes fisik dengan keadaan perut yang mem"BERONTAK"
Dengan segera saya bangkit dan memutuskan untuk pergi olahraga saja, meski ini berarti perut saya akan beradu dengan kebutuhan akan nilai. Sekali lagi, saya mendapati diri saya dalam kegalauan. Kalau saya berangkat sekarang haruskah saya mandi atau tidak. Kalau saya tidak mandi, ini akan menurunkan harga jual saya di hadapan teman2 sekelas belum lagi ditambah perut saya yang membuncit berisi angin dan bau minyak angin semalam yang masih menempel pada tubuh saya, namun jika saya pergi mandi sekarang tidak ada waktu lagi untuk sekedar sarapan dan sholat. Saya bisa saja untuk datang terlambat, tapi ini berarti saya akan mendapat hukuman push-up 100 kali, yang ada bukannya menyelesaikan tes fisik tapi baru datang saja saya sudah tepar dan berakhir di RS.Karya Bhakti (entah mengapa nama RS yang terpikirkan adalah RS ini).
Tanpa pikir panjang lagi saya segera berlari dari tempat tidur saya yang berada di tingkat 2, turun dengan kecepatan 3 m/s menarik handuk layaknya pelari estafet yang baru mendapat tongkat dari pelari sebelumnya. Membawa ember mandi dan mencari kamar mandi. Sekali lagi kegalauan terjadi, saya harus memilih kamar mandi yang ada gantungan tapi tidak ada gayung, atau kamar mandi ada gayung tapi tidak ada gantungan. Entah mendapat ilham dari mana sesegera saya ambil gayung dari kamar mandi tak bergantungan ke kamar mandi bergantungan (Entah mengapa tidak dari tadi saja saya lakukan). Ketika mandi pun saya mengambil gerak cepat sudah seperti seekor cheetah yang berlari dan mengibas ekornya di dalam air.
Selesai mandi saya layaknya pembawa obor Olimpiade segera sholat lalu berganti baju, dan WOW, saya mendapati saya lupa mengambil baju olahraga saya di Laundry dan ini berarti saya kembali dalam kegalauan. Dengan terpaksa saya menggunakan baju kaos biasa saja dan segera cuss tanpa sarapan terlebih dahulu, bahkan sekedar minum air putih pun. Satu hal yang membuat saya terkangkang-kangkang adalah jam menunjuukkan pukul 05.58, saya tak tahu apa yang harus saya perbuat. Ternyata pemikiran tak berujung saya semenjak tadi hanya membuang-buang waktu saja.
Selesai mandi saya layaknya pembawa obor Olimpiade segera sholat lalu berganti baju, dan WOW, saya mendapati saya lupa mengambil baju olahraga saya di Laundry dan ini berarti saya kembali dalam kegalauan. Dengan terpaksa saya menggunakan baju kaos biasa saja dan segera cuss tanpa sarapan terlebih dahulu, bahkan sekedar minum air putih pun. Satu hal yang membuat saya terkangkang-kangkang adalah jam menunjuukkan pukul 05.58, saya tak tahu apa yang harus saya perbuat. Ternyata pemikiran tak berujung saya semenjak tadi hanya membuang-buang waktu saja.
Singkat cerita saya sampai di Gymnasium tepat ketika sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya, ini berarti belum terhitung telat. Dan pada akhirnya maka
Satu hal yang dapat saya ambil dari sini adalah manusia akan menjadi lebih tangguh dalam keadaan yang tidak ia inginkan dan satu hal yang terlupa adalah mungkin saja perut kembung ini terjadi karena saya jarang olah raga, sehingga ketika olah raga semua begitu mudah dan lancar. Pelajaran lain adalah jangan terlalu banyak berpikir, karena ini hanya menyesatkan pada kegalauan dan berakhir lebih buruk daripada kita segera mengambil tindakan meski itu belum tentu menyenangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar